Selasa, 26 Oktober 2010

Asap Dapur Penulis

Oleh Gilang Perkasa

Asap dapur harus terus mengepul. Minimal pagi, siang, dan sore hari. Bila asap sudah tidak lagi mengepul di dapur kita, maka siap-siap saja untuk berpuasa. Begitu pun dengan asap dapur penulis harus mengepul setiap hari. Asap dapur yang keluar dari dapur rumah penulis sangat identik dengan penghasilan yang didapatkan. Tentu saja sebagian besar penulis di Indonesia asap dapur agar terus mengepul tidak hanya mengandalkan penghasilan dari kegiatan menulis. Bahkan sebgaian besar profesi penulis hanya dijadikan sampingan atas profesi utamanya yang tersebar di berbagai bidang. Ada yang dosen/staf pengajar di lembaga pendidikan, ada yang jurnalis, ada pekerja kantoran, dan masih banyak lagi profesi lainnya.



Untuk itulah sekedar sharing saja bagi yang ingin total untuk bergelut di dunia penulisan maka langkah berikut ini bisa dijadikan sumber pemikiran.
1. Produktif
Harus memiliki target yang ingin dicapai berapa naskah buku yang bisa ditulis selama setahun agar bisa menutupi biaya hidupnya dengan perhitungan minimal royalty yang akan didapatkan. Tentu saja agar asap terus mengepul di dapur, maka tidak cukup satu buah naskah saja yang ditulis dalam setahun – kecuali satu naskah yang ditulis ketika sudah menjadi buku bisa meledak di pasaran dan terjual sampai puluhan ribu eksamplar.
2. Buku – Produk Komersil
Selain produk intelektual, buku juga harus dianggap sebagai produk komersil. Karena sebagian besar pembaca (konsumen buku) terdiri dari berbagai macam latar belakang. Menganggap buku sebagai produk komersil maka dalam menanganinya mulai dari penulisan naskah sampai pada distribusi produk buku ke tangan pembaca dilakukan sebagai mana layaknya produk komersil.
3. Marketing Plan
Para penulis naskah buku harus memiliki pemahaman terhadap rencana pemasaran (marketing plan) atas buku yang akan diterbitkan. Jadi sebelum menulis naskah tentang sebuah topic bahasan maka sedikit banyak harus sudah punya gambaran rencana pemasaran atas buku tersebut. Memang urusan pemasaran adalah bukan urusan penulis, tetapi urusan penerbit dan seterusnya. Tetapi untuk penulis yang totalitas harus juga ikut serta membangun sebuah rencana pemasaran agar buku yang ditulisnya menjadi laris manis. Sebagus apa pun buku yang dihasilkan atas naskah yang ditulisnya tanpa dikomunikasikan kepada calon konsumen – siapa yang akan tahu ada buku bagus.
4. Sosialisasi Diri
Untuk zaman sekarang – penulis tidak lagi harus banyak menghabiskan waktunya dengan cara menyendiri. Harus “Gaul Gitu Loh!” – sebagai sosialisasi diri. Penulis bisa bergabung dengan komunitas penulis baik di dunia maya seperti milis-milis penulis misalnya penulislepas, novelis, escaeva, penulis_indonesia, aksara_sastra dan milis lainnya. Atau bisa bergabung di komunitas penulis di dunia riil seperti JWC, ibuku, FLP, dan seterusnya. Tentunya selain bergaul dengan komunitas penulis, maka sosialisasi diri juga bisa dilakukan melalui pembuatan blog/website.
Oleh karena itu semoga dengan sharing pemikiran di atas, asap dapur penulis sesantiasa mengepul terus sepanjang masa. Sebagai gambaran maka untuk penulis yang produktif menulis, maka penghasilan berupa royalty bisa digambarkan sebagai berikut;

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Naskah 1 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000
Naskah 2 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000
Naskah 3 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000
Naskah 4 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000
Naskah 5 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000
Naskah 6 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000
Naskah 7 3.500.000 3.500.000 3.500.000
Naskah 8 3.500.000 3.500.000 3.500.000
Naskah 9 3.500.000 3.500.000 3.500.000
Naskah 10 3.500.000 3.500.000
Naskah 11 3.500.000 3.500.000
Naskah 12 3.500.000 3.500.000
Naskah 13 3.500.000
Naskah 14 3.500.000
Naskah 15 3.500.000

Jumlah 10.500.000 21.000.000 31.500.000 42.000.000 52.500.000

DAN SETERUSNYA

Asumsi:
1. Setahun menghasilkan 3 buah naskah buku yang bisa diterbitkan.
2. Harga jual eceran buku Rp. 35.000,- dengan royal 10%.
3. Terjual 1.000 eksemplar rata-rata pertahun selama lima tahun
Catatan:
1. Perhitungan di atas hanya sekedar ilustrasi saja.
2. Buku-sebagai produk komersil maka memiliki life cycle (siklus hidup)
3. Penjualan buku mengalami fluktuasi
Jadi buat penulis yang bukunya tidak BEST-SELLER, tetapi dengan produktif menulis naskah buku yang bisa diterbitkan. Maka jangan merasa berkecil hati dan gambarannya asap dapur penulis akan terus mengepul.

Sumber: www.indonesia-NET.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar